Friends

Welcome to SACUS Blogsite

“For God so loved the world, that he gave his only begotten Son, that whosoever believeth in him should not perish, but have everlasting life.” John 3:16

Friday, May 22

THE STORY OF REDEMPTION: KEJATUHAN LUSIFER

Lusifer di sorga, sebelum pemberontakannya, adalah seorang malaikat yang tinggi dan diagungkan, dalam kedudukan terhormat setelah Anak Allah yang kekasih. Raut wajahnya, sama seperti malaikat-malaikat yang lain, lembut dan menyatakan kebahagaiaan. Dahinya yang tinggi dan lebar, menunjukkan kecerdasan yang penuh kuasa. Bentuknya sempurna; perawakannya mulia dan agung. Suatu terang khusus memancar pada wajahnya dan bersinar di sekelilingnya lebih terang dan lebih indah dari pada malaikat-malaikat lain di sekeliling; namun Kristus, Anak Allah yang kekasih, mempunyai keunggulan atas semua pasukan malaikat itu. Ia satu dengan Bapa sebelum malaikat-malaikat diciptakan. Lusifer cemburu terhadap Kristus, dan pelahan-lahan menginginkan komando yang hanya diserahkan kepada Kristus.

Pencipta yang agung itu menghimpun seluruh pasukan sorgawi supaya di hadapan segala malaikat Ia dapat menganugerahkan kehormatan khusus kepada Anak-Nya. Sang Anak duduk di atas takhta bersama Bapa, dan penghuni sorga yang terdiri atas malaikat-malaikat yang kudus berkumpul di sekeliling mereka. Kemudian sang Bapa memberitahukan bahwa Ia sendiri yang mengurapi supaya Kristus, Anak-Nya, menjadi sama dengan Dia; sehingga dengan demikian di mana saja kehadiran Anak-Nya, itu sama dengan kehadiran-Nya sendiri. Perkataan Anak harus siap ditaati sama seperti perkataan Bapa. Anak-Nya dilengkapi-Nya dengan kekuasaan untuk memerintah pasukan sorgawi. Terutama Anak-Nya harus bekerja dengan Dia sendiri dalam penciptaan dunia dan setiap benda hidup yang akan ada di atas bumi kelak. Anak-Nya akan melaksanakan kehendak-Nya dan maksud-Nya dan tidak akan melakukan apa-apa oleh diri-Nya sendiri. Kehendak Bapa harus digenapi di dalam Dia.

Lusifer iri dan cemburu terhadap Yesus Kristus. Namun ketika semua malaikat sujud menyembah Yesus untuk mengakui keunggulan dan kekuasaan-Nya yang tinggi serta hukum-Nya yang benar, ia juga sujud dengan mereka; tetapi hatinya penuh dengan kecemburuan dan kebencian. Kristus diundang untuk mengadakan rapat khusus dengan Allah sehubungan dengan rencana-rencana- Nya, sedangkan Lusifer tidak ada bersama-sama dengan mereka. Ia tidak mengerti, juga tidak diizinkan untuk mengetahui, maksud-maksud Allah. Tetapi Kristus diakui berdaulat di sorga, kuasa dan kewibawaan-Nya sama dengan kuasa dan kewibawaan Allah sendiri. Lusifer merasa bahwa ia sendiri paling disenangi di sorga di antara malaikat-malaikat. Ia dipuji setinggi-tingginya, tetapi ini tidak membangkitkan dari dia rasa terima kasih dan pujian kepada Penciptanya. Ia ingin naik kepada ketinggian Allah. Ia dimuliakan dalam ketinggiannya. Ia mengetahui bahwa ia dihormati oleh malaikat-malaikat. Ia mempunyai misi khusus yang harus dilaksanakan. Ia dekat sekali dengan Pencipta agung itu, dan pancaran terang kemuliaan yang tidak putus-putusnya yang mengelilingi Allah yang kekal terutama bersinar ke atasnya. Ia merasa bagaimana malaikat-malaikat menuruti perintahnya dengan kerelaan yang menyenangkan. Bukankah jubahnya terang dan indah? Mengapakah Kristus harus dihormati secara demikian di hadapannya sendiri?

Waktu itu juga ia meninggalkan hadirat Bapa, merasa tidak puas dan penuh rasa cemburu terhadap Yesus Kristus. Sambil menyembunyikan maksudnya yang sebenarnya, ia mengumpulkan pasukan malaikat itu. Ia memperkenalkan pokok permasalahan, yaitu dirinya sendiri. Sebagai seorang yang berduka, ia menghubungkan kehormatan yang Allah berikan kepada Yesus dengan melalaikan dirinya. Ia mengatakan kepada mereka bahwa sejak saat itu segala kemerdekaan manis yang dinikmati para malaikat telah berakhir. Karena sekiranya seorang pemerintah tidak diangkat atas mereka, kepada siapakah sejak saat itu mereka harus memberikan penghormatan dengan merendahkan diri? Ia menyatakan kepada mereka bahwa ia memanggil mereka bersama-sama untuk memastikan kepada mereka bahwa ia tidak akan tunduk lagi kepada pelanggaran hak dan milik mereka ini; sehingga ia tidak akan pernah lagi menyembah sujud kepada Kristus; bahwa ia akan mengambil kehormatan ke atas dirinya sendiri yang seharusnya diberikan kepadanya, dan menjadi komandan dari semua makhluk yang mau tunduk untuk mengikuti dia dan menuruti suaranya.

Ada kepuasaan di antara malaikat-malaikat. Lusifer dan para simpatisannya sedang berjuang untuk mereformasi pemerintahan Allah. Mereka tidak puas dan tidak senang oleh sebab mereka tidak dapat melihat ke dalam hikmat-Nya yang tak terselidiki dan memastikan maksud-maksud-Nya dalam meninggikan Anak-Nya, dan mengaruniakan kepada-Nya kuasa dan komando yang tidak terbatas sedemikian rupa. Mereka memberontak melawan kekuasaan Sang Anak. -Ellen G. White-

0 comments: